"CINEMA" LAYAR TANCAP BERAROMA MALL

Sudah hampir duabelas tahun ini Kota saya Madiun tidak memiliki sebuah gedung bioskop, sejak matinya era bioskop di kota Madiun ( kala itu yang masih ada gedung bioskop MT, Lawu dan satu didekat aloon-aloon) bersamaan dengan menjamurnya beredarnya jaman VCD , orang lebih senang sewa keping VCDyang bisa disewa cukup 5000 ribu rupiah dapat 3 keping dan bisa ditonton banyak orang daripada ke bioskop dengan merogoh kantong 5000 seorang. Tapi memang beda nonton bioskop dan nonton lewat VCD, kalau nonton bioskop kita harus mentaati aturan-aturan dan unggah ungguh yang berlaku dimasyarakat, seperti didalam gedung ketika bioskop diputar tidak boleh berisik atau teriak-teriak…akan mengganggu penonton lain, tidak boleh merokok atau bahkan tidak boleh duduk sambil mekokok (bhs Jawa), beda dengan nonton VCD dirumah, kita mau nonton tidak pake baju tidak masalah, nonton sambil minum dan makan soto juga tak ada yang melarang, atau bahkan sambil teriak-teriak juga oke saja asal tetangga nggak protes,jangan sampe dikira orang gila………

Masuk awal tahun 2009 kemarin, di Kota Madiun, dibuka sebuah gedung bioskop diberi nama CINEMA letaknya cukup strategis di tengah kota dan terletak diatas gedung Mall, dilantai 5 menyatu dengan pusat perbelannjaan, Saya angkat topi dengan investor ini yang saya kira cukup punya “bisnis insting” yang bagus , memang saat ini masarakat kota Madiun haus tontonan terutama bioskop, selama ini masarakat sudah kenyang dengan tontonan seperti semakin banyaknya pusat-pusat perbelanjaan tapi bioskop tak punya.

Karena penasaran juga saya agaknya kepincut juga ingin menonton kayak apa sih bioskop yang baru itu, Pas kebetulan malam minggu dan kebetulan juga filmnya semua umur saya nonton rame- rame bareng keluarga, memang benar pas rame banget penontonnya ……berjubel kata orang Jakarte…!!.

Saya antre didepan loket…. untung masih kebagian tiket, pas untuk 6 orang, saya nonton bagian jam 19.45, jam pertunjukan 4X show dengan dua studio. Masuk didalam gedung saya amati hampir menyerupai setting bioskop kelas Cineplex, dengan posisi kursi meninggi kebelakang, kapasitas penonton +/- seratus lebih, dengan kursi yang lumayan empuk meskipun kelihatan tidak baru, layar putih melengkung persis layar Cineplex tapi kayaknya bukan layar baru karena dengan jelas ada tambalannya.

Ketika lampu padam film telah dimulai. baru ketahuan kalau ini bukan sekelas cineplex, tata suara payah, gember tidak jernih, masih kalah dengan sound system dirumah, gambar proyektor tidak terang , buram … kalau anda bisa membayangkan seperti nonton layar tancap/ misbar di lapangan…… .

Penonton Madiun kayaknya belum terbiasa menonton bioskop di gedung ketika film diputar ada saja kegiatan yang dilakukan ada yang SMS an, telepon lewat HP sehingga menggannggu kenyamanan penonton lain,apalagi film yang saya tonton sering putus-putus menambah ketidak puasan saya menonton, sepertinya saya harus puas dengan keadaan ini dan harap maklum dengan membayar 8000 rupiah anda jangan berharap banyak untuk menikmati tontonan sekualitas Cineplek 21. (pri/01).

0 komentar: